EFEK RUMAH KACA DAN DAMPAKNYA PADA PERTANIAN

Beberapa tahun belakangan ini, sering kita merasakan perubahan cuaca yang ekstrim. Dalam waktu singkat kita bisa merasakan cuaca yang sangat panas, kemudian tak berapa lama mendung dan kemudian hujan. Saat cuaca panas, dapat dirasakan panas yang terlalu terik, dan ini dapat kita amati dari waktu ke waktu. Bumi kita terasa semakin panas . Hal ini disebut sebagai  pemanasan global atau global warming, yaitu terjadinya peningkatan suhu di permukaan bumi akibat efek rumah kaca.

Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali, sinar matahari berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun, sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan.
Efek rumah kaca yang berlebih disebabkan karena naiknya konsentrasi gas-gas di atmosfer. Gas-gas tersebut disebut dengan gas rumah kaca.Gas rumah kaca  adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia. Berikut akan dipaparkan mengenai gas-gas yang berperan dalam efek rumah kaca dengan persentase kontribusi mereka terhadap efek rumah kaca;
1.         Uap Air (36-70%)
2.         Karbondioksida (9-26%)
3.        Metana (4-9%)
4.        Nitrogen Oksida
5.        Gas lainnya ( CFC, HCFC-22)
Dampak Efek rumah kaca
           Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat
Perubahan iklim menimbulkan perubahan pada pola musim sehingga menjadi sulit diprakirakan. Pada beberapa bagian dunia hal ini meningkatkan intensitas curah hujan yang berpotensi memicu terjadinya banjir dan tanah longsor. Sedangkan belahan bumi yang lain bisa mengalami musim kering yang berkepanjangan, karena  kenaikan suhu dan turunnya kelembaban. Selanjutnya perubahan iklim akan berdampak pada segala sector. Meliputi:
1.        Ketahanan Pangan Terancam
Produksi pertanian tanaman pangan dan perikanan akan berkurang akibat banjir, kekeringan, pemanasan dan tekanan air, kenaikan air laut, serta angin yang kuat. Perubahan iklim juga akan mempengaruhi jadwal panen dan jangka waktu penanaman. Peningkatan suhu 10C diperkirakan menurunkan panen padi sebanyak 10%.
2.        Dampak Lingkungan
Banyak jenis makhluk hidup akan terancam punah akibat perubahan iklim dan gangguan pada kesinambungan wilayah ekosistem (fragmentasi ekosistem). Terumbu karang akan kehilangan warna akibat cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati karena suhu tinggi. Para peneliti memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies dapat menjadi punah di enam wilayah bumi pada 2050. Keenam wilayah yang dipelajari mewakili 20% muka bumi (Jhamtani, 2007).
3.        Perkiraan Regional Terhadap Pola Iklim dan Respons Tanaman
Kadar CO2 dalam atmosfir telah meningkat sebesar 25 % akibat pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan sejak 1850. Kadar gas rumah kaca selain CO2 juga telah meningkat melebih persentase CO2 dan dengan efek pemanas yang setara CO2. Pengaruh CO2 terhadap iklim menimbulkan banyak spekulasi, dan beberapa riset telah dimulai untuk meneliti dampaknya terhadap hubungan hama dan tanaman dan strategi perlindungan tanaman. Peningkatan kandungan karbohidrat dan akumulasi nitrogen akan berpengaruh terhadap pola makan serangga, ini telah ditunjukan dalam beberapa eksperimen. Pengendalian hama memasuki era baru, dengan pengintegrasian penanganan hama.
Meningkatnya CO2, berdampak positif terhadap tumbuhan dan produksi tanaman. Pengaruh peningkatan CO2 adalah peningkatan tingkat fotosintesa daun dan kanopi. Peningkatan fotosintesis akan meningkat sampai kadar CO2 mendekati 1000 ppm. Efek langsung dari kadar CO2 dalam atmosfir terhadap fotosintesis tanaman C4 adalah meningkatkan efisiensi air dalam fotosintesa. Pada tanaman C4 dan C3 mengurangi membukanya stomata. Perubahan mengenai penguapan dan suhu akibat efek rumah kaca dan pemanasan global akan menguntungkan lahan pertanian beririgasi, seperti tanaman biji-bijian dan kacang-kacangan.
4.        Air
Ketersediaan air berkurang 10%-30% di beberapa kawasan terutama di daerah tropik kering. Kelangkaaan air akan menimpa jutaan orang di Asia Pasifik akibat musim kemarau berkepanjangan dan intrusi air laut ke daratan.
5.        Ekonomi
Kehilangan lahan produktif akibat kenaikan permukaan laut dan kekeringan, bencana, dan risiko kesehatan mempunyai dampak pada ekonomi. Sir Nicolas Stern, penasehat perdana menteri Inggris mengatakan bahwa dalam 10 atau 20 tahun mendatang perubahan iklim akan berdampak besar terhadap ekonomi.
2.4. Solusi untuk Mengatasi Efek Rumah Kaca
a. Penggunaan alat listrik
ü   Menghemat penggunaan Listrik antara pukul 17.00 sampai 22.00.
ü   Memadamkan listrik jika sedang tidak digunakan. Karena pada kondisi stand by, alat elektronik masih mengalirkan listrik sebesar 5 watt.
ü   Kabel dari barang elektronik akan lebih baik jika dilepas dari stop kontak bila sudah tidak digunakan
ü   Menggunakan lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya untuk lampu taman, sehingga lampu akan hidup dan mati secara otomatis tergantung cahaya matahari. Memanfaatkan cahaya matahari untuk penerangan di dalam ruangan di pagi dan siang hari. Selain menghemat listrik juga dapat menurunkan emisi penyebab pemanasan global
b. Penggunaan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
c. Penanaman pohon
Untuk mengatasi pengurangan polusi udara pada di atmosfer, maka dapat dilakukan juga penanaman tanaman. Penanaman tanaman dapat berupa pohon dapat dilakukan di halaman dan tempat-tempat yang banyak menghasilkan polusi udara, seperti di pinggir-pinggir jalan. Selain itu juga, melakukan reboisasi pada gunung-gunung yang gundul dan membuat taman-taman di perkotaan atau biasa disebut dengan taman kota.
d. Pengelolaan sampah
 ü  Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik.
ü  Menghemat penggunaan kertas.
ü  Mengurangi penggunaan tisu
ü  Mendaur ulang kertas, plastik, dan logam
ü  Membuat kompos

Sumber :
Ginola, D. et al. 2014. Efek Rumah Kaca di Indonesisa. Unad. Padang.

Suci. 2015. Dampak Global Warming. http://wawasanproklamator.com/artikel/60/suci-tolong-editkan.html (Diakses pada 2 - Januari – 2018)

Komentar

Postingan Populer