Bakteri Actinomycetes

TUGAS PAPER MATA KULIAH KESEHATAN  DAN KESUBURAN TANAH
Bakteri Actinomycetes
Dosen Pengampuh :  Ir. I.G.S. Kartono, M.Agr


Nama  : Dian Purwanto
NPM   : 153112500150015


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2017


Actinomycetes
Salah satu golongan bakteri yang dulunya pernah diklasifikasikan sebagai jamur yang dapat merugikan khususnya untuk manusia adalah Actinomyces sp. Actinomycetes kelihatan dari luar seperti jamur dan di dalam banyak buku dibicarakan sama dengan fungi eukariot. Akan tetapi, organisme ini adalah bakteri gram positif sesuai dengan semua kriteria untuk sel prokariot.
Actinomycetes adalah bakteri Gram positif yang bersifat aerob. Bakteri ini memiliki morfologi yang mirip dengan fungi yaitu memiliki miselium. Actinomycetes memiliki kadar GC (Guanin dan Sitosin) yang tinggi (Dilip et al., 2013). Metabolit sekunder bioaktif yang dihasilkan oleh Actinomycetes termasuk antibiotika, agen antitumor. Metabolit ini diketahui memiliki antibakteri, antijamur, antioksidan, neuritogenik, anti kanker, anti malaria dan anti inflamasi (Deepa et al., 2013). Actinomycetes memiliki potensi besar untuk mensintesis metabolit sekunder bioaktif (Dilip et al., 2013).

Klasifikasi Actinomycetes
Kingdom         : Bacteria
Filum               : Actinobacteria
Class                : Actinobacteria
Ordo                : Actinomycetales
Family             : Actinomycetaceae
Genus              : Actinomyces
Spesies             : Actinomyces sp.

Morfologi Actinomycetes
Actinomycetes kelihatan dari luar seperti jamur .
  1. Dinding selnya mengandung asam muramat
  2. Tidak mempunyai mitrokondrion
  3. Mengandung ribosom 70S (sel eukariot mempunyai ribosom 80S dalam sitoplasmanya)
  4. Mempunyai pembungkus nukleus, garis tengah selnya berkisar dari 0,5 samapi 2,0 µm, dan dapat dimatikan atau dihambat oleh banyak antibiotika bakteri
Actinomycetes dapat bersifat anaerob fakulatif (mampu tumbuh baik jika terdapat O2 bebas atau tidak ada O2) dapat mampu memfermentasikan karbohidrat.

Bakteri yang termasuk kelas Actinomycetes
                                                                                            
Kelompok
Karakteristik

Actinomycetes Nocardioform
Aerobik, tahan asam atau tidak tahan asam; berbentuk batang, kokus dan filamen bercabang atau bentuk substrat; dinding chemotype mengandung asam mycolic.
Actinomycetes dengan                 sporangia multilokular
Aerobik atau fakultatif anaerob; terdapat miselium, tidak ada hifa udara, dinding chemotype I.
Actinoplanetes

Actinomycetes aerobik, nonmotile, spora tertutup dalam vesikula; ada miselium udara; dinding chemotype II; dapat menghidrolisis arabinosa dan xilosa.
Streptomycetes dan genera terkait
 Actinomycetes aerobik, memiliki  substrat luas bercabang dan memiliki miselium udara.
Thermomonospora dan genera terkait
Bersifat aerobik, memiliki substrat luas bercabang dan miselium udara, yang keduanya dapat membawa satu rantai spora; spora motil atau non-motil; dinding chemotype III.
Thermo Actinomycetes
Menghasilkan pertumbuhan spora udara. Spora tunggal terbentuk pada miselium udara dan vegetatif. Semua spesies bersifat termofilik.



Habitat dan keberadaan Actinomycetes 
Bakteri golongan Actinomycetes dapat hidup  pada beberapa tempat yaitu:
  1.      Tanah, Actinomycetes merupakan komponen penting dari populasi mikroba disebagian besar tanah. Isolat Actinomycetes memiliki kisaran pertumbuhan dari pH 5,0-9,0 dan pH optimum sekitar 7,0.

  1. Kompos, Actinomycetes mesofilik aktif dalam kompos pada tahap awal dekomposisi. Actinomycetes termofilik tumbuh dengan baik pada kotoran hewan dan jerami (Dilip et al., 2013). 
  2. Habitat di wilayah laut, Actinomycetes dari sumber laut mampu mendekomposisi alginat, selulosa, kitin, minyak dan hidrokarbon lainnya (Sharma, 2014; Ikhimiukor and Lotanna, 2013). Actinomyctes yang termasuk genus Arthrobacter, Brevibacterium, Corynebacterium dan Nocardia merupakan mikroorganisme penting dalam degradasi hidrokarbon minyak bumi di habitat perairan
Peranan Actinomycetes Pada Ekosistem Tanah
Peranan bakteri actinomycetes dalam tanah sangatlah penting karena dapat menjaga kesuburan tanah dan siklus kehidupan, terutama pada ekosistem tanah. Berikut ini merupakan beberapa uraian mengenai peranan actinomycetes terhadap ekosistem tanah.

1.      Mendekomposisi Bahan Organik
 Actinomycetes biasanya hidup didalam tanah dan berperan penting dalam proses pelapukan/ perombakan bahan organik kompleks menjadi bahan organik yang lebih sederhana dan dapat langsung digunakan oleh organisme lain. Keistimewaan bakteri ini adalah memiliki kecenderungan untuk berasosiasi dengan suatu lapisan permukaan padat. Actinomycetes adalah bakteri yang tidak tahan asam, memiliki filament diawal pertumbuhannya.
Di dalam ekosistem, organisme perombak bahan organik memegang peranan penting karena sisa organik yang telah mati diurai menjadi unsur-unsur yang dikembalikan ke dalam tanah (N, P, K, Ca, Mg, dan lain-lain) dan atmosfer (CH4atau CO2) sebagai hara yang dapat digunakan kembali oleh tanaman, sehingga siklus hara berjalan sebagaimana mestinya dan proses kehidupan di muka bumi dapat berlangsung, Adanya aktivitas organisme perombak bahan organik seperti mikroba dan mesofauna (hewan invertebrata) saling mendukung keberlangsungan proses siklus hara dalam tanah. Belakangan ini, mikroorganisme perombak bahan organik digunakan sebagai strategi untuk mempercepat proses dekomposisi sisa-sisa tanaman mengandung lignin dan selulosa, selain untuk meningkatkan biomassa dan aktivitas mikroba tanah, mengurangi penyakit, larva insek, biji gulma, volume bahan buangan, sehingga pemanfaatannya dapat meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah yang pada gilirannya merupakan kebutuhan pokok untuk meningkat-kan kandungan bahan organik dalam tanah. Adanya aktivitas fauna tanah, memudahkan mikroorganisme untuk memanfaatkan bahan organik, sehingga proses mineralisasi berjalan lebih cepat dan penyediaan hara bagi tanaman lebih baik..

2.      Menghasilkan Antibiotik Yang Dapat Mematikan Patogen
Actinomycetes, yang strukturnya merupakan bentuk antara dari jamur dan bakteri, menghasilkan zat-zat anti mikroba dan asam amino yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik dan bahan organik. Actinomycetes dapat hidup bersama dengan bakteri fotosintetik. Streptomyces merupakan salah satu genus dari kelas Actinomycetes yang biasanya terdapat di tanah.
Streptomyces adalah prokariot yang menghasilkan substansi penting untuk kesehatan seperti antibiotik, enzim, dan immunomodulator dan salah satu organisme tanah yang memiliki sifat-sifat umum yang dimiliki oleh bakteri dan jamur tetapi juga memiliki ciri khas yang cukup berbeda yang membatasinya menjadi satu kelompok yang jelas berbeda. Banyak anggota dari Streptomyces menghasilkan antibiotik di mana lebih dari setengahnya merupakan antibiotik yang efektif melawan bakteri, misalnya streptomisin, tetrasiklin dan kloramfenikol. Isolasi Streptomyces menghasilkan koloni-koloni kecil (berdiameter 1-10 mm), terpisah-pisah seperti liken, dan seperti kulit atau butirus (mempunyai konsistensi seperti mentega), mula-mula permukaannya relatif licin tetapi kemudian membentuk semacam tenunan miselium udara yang dapat menampakkan granularnya, seperti bubuk, seperti beludru, atau flokos, menghasilkan berbagai macam pigmen yang menimbulkan warna pada miselium vegetatif, miselium udara, dan substrat.
Streptomyces mempunyai misel yang baunya sangat kuat, berkembang dan mengandung hifa udara (sporofor), dari bentuk ini terjadi konstruksi lurus, bergelombang, mirip spiral, dapat mengurai selulosa, khitin dan zat-zat lain sukar dipecah. Streptomycesumumnya memproduksi antibiotik yang dipakai manusia dalam bidang kedokteran dan pertanian, juga sebagai agen antiparasit, herbisida, metabolisme aktif, farmakologi, dan beberapa enzim penting dalam makanan dan industri lain.


3.      Mengikat Struktur Tanah Liat Sehingga Dapat Memperbaiki Sifat Fisik Tanah
Agregasi amat dipengaruhi oleh kegiatan jasad-jasad renik dalam tanah dan akan dipergiat bila didalam tanah tersedia cukupa bhan organik. Organisme seperti benang-benang jamur dan humus dan mengikat satu partikel tanah dengan lainnyasampai membentuk agregat dan struktur tanah. Organisme juga memproduksi sejumlah bahan kimia seperti asam-asam organik yang dapat merekat partikel-partikel tanah. Lemak-lemak dan lilin sebagai hasil perombakan bahan organik juga berperan penting dalam memantapkan agregat-agregat tanah. Itulah sebabnya, Anda boleh menganjurkan kepada petani agar bahan-bahan organik sisa panennya lebih baik dibenam kedalam tanah atau dibuat kompos terlebih dahulu baru dibenamkan kedalam tanah. Pembakaran bahan organik sisa panen sebaiknya tidak selalu dilaksanakan.

4.      Menghilangkan Bau Pada Tanah
Ada banyak orang yang merasakan pada saat turun hujan serasa menghirup aroma khas yang membuat tenang. Bebauan itu muncul karena peran bakteri Actinomycetes. Bakteri ini hidup di tanah dan dapat memunculkan aroma tertentu yang memengaruhi mood. Biasanya aroma didapati pada tanah yang hangat dan lembab, lalu terguyur oleh air hujan. Bakteri Actinomycetes akan menghasilkan spora ketika tanah mengering. Proses ini kerap terjadi saat kemarau datang atau cuaca sangat terik. Sewaktu hujan turun, spora menjadi basah lalu menyebar ke udara. Inilah yang kemudian menjadikan aroma khas saat hujan dan sifatnya menenangkan.


Gambar dari Actinomycetes

 





Daftar Pustaka

Tjitrosoepomo, G. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada Univesity Press: Yogyakarta
TonyB.2008.Bakteri, cirri-ciri, struktur, perkembangbiakan dan cara memanfaatkannya. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-manfaatnya/. (Di akses 1 april 2017)


Komentar

Postingan Populer